Fotografi Jalanan (Street Photography) dan Etikanya

Fotografi Jalanan di Kereta Api

Fotografi jalanan ( street photography ) bagi saya sangatlah menyenangkan. Pasalnya, kondisi dan peristiwa di jalanan tidak akan pernah sama persis dari waktu ke waktu. Cerita yang dihasilkan tidak akan pernah sama meskipun kita memotret di tempat yang sama. Foto-foto dari dari genre fotografi ini biasanya menampilkan peristiwa nyata yang ditemukan di tempat publik. Oleh karena itu, fotografi jalanan ini bisa menjadi salah satu catatan sejarah atas suatu peristiwa di suatu tempat. Lokasi pengambilan foto tidak selalu di jalan melainkan bisa di dalam kendaraan umum, warung kopi, atau street photography pasar pasar.

Karya-karya street photography seringkali memuat unsur manusia di dalamnya. Ketika saya hunting pun sering begitu. Namun, selalu ada kegalauan pada saat akan post foto yang mengandung unsur manusia. Yang saya takutkan jika foto saya melanggar etika atau privasi satu atau beberapa orang yang ada di dalam foto tersebut. Seringkali saya berusaha mengurangi potensi ini. Oleh karena itu, saya ingin berbagi beberapa trik yang saya lakukan:

POI Fotografi Jalanan

Human interest merupakan yang paling menarik untuk sebuah karya foto street. Itulah mengapa banyak unsur manusia di dalam foto-foto jalanan. Namun, tidak semua orang akan senang ketika foto dirinya muncul pada sebuah foto milik orang lain. Salah satu cara paling aman adalah berusaha menghindari point of interest pada manusia tertentu. Namun sayangnya, hal ini seringkali membuat foto jadi kurang menarik.

Menyembunyikan Identitas Orang dalam Foto

Jika tidak memungkin kan untuk menghindari unsur manusia, dapat memasukkannya tetapi menghindari sudut pandang yang membuat identitas orang tersebut terekspos. Menyembunyikan identitas ini biasanya dengan membuat bagian wajah tidak tampak di dalam foto.

Teknik menyembunyikannya bisa dengan menggunakan objek lain yang ada, atau objek yang kita adakan sendiri. Sebagai contoh, foto wajah pedagang sapi saya tutup dengan daging sapi yang digantung. Daging sapi ini bisa sebagai substitusi dari bagian tubuh penjual sapi.

Meminta Izin Memotret

Jika trik pertama dan kedua tidak bisa, maka sebaiknya meminta izin kepada orang yang akan dengan sengaja kita masukkan ke dalam frame. Metode ini membutuhkan keberanian dan kemampuan pendekatan dan komunikasi yang baik. 

Itulah temen-temen, beberapa trik yang saya lakukan untuk beretika di dalam memotret unsur manusia pada saat hunting street photography. Jika ada masukan dari temen-temen, silahkan komen di bawah yaa... semoga bermanfaat.

Enjoy!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *